0% found this document useful 0 votes116 views1 pageDescriptionLirik Lagu Cermin lupa judulnya apaCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes116 views1 pageLirik Lagu CerminJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
LirikLagu Bila Kau Sahabatku – Ryan feat Tegar. Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya; Februari 17, 2017 Baca selengkapnya Lirik Lagu Stefan & Celine – Demi Dia. Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Aplikasi Lainnya; Februari 14, 2017 Baca selengkapnyaChord Kunci Gitar D'pas4 Demi SahabatIntro Am Em F G C Kututup kisah cinta G Di antara kita F Ku biarkan kau jadi C G Milik sahabatku C Dia yang tak tahu G Tentang hubungan kita F Menyimpan perasaan C G Cinta untukmu Am Em Tak ingin ku melukainya F G Dialah sahabat yang kusayangi Am Em Kuharap kau dapat mengerti F Walau ku tahu tak adil G Untukmu REFF Am Tuhan benarkah semua Em Yang aku lakukan F Meninggalkan kekasihku G Demi sahabatku Am Kuingin melihatnya Em Hidup bahagia F Di dalam menjalani G Di sisa hidupnya C Kucoba menghilangkan G Namamu di hati F Kucoba tuk menghapus C G Rasa cinta ini C Dia yang tak tahu G Tentang hubungan kita F Tak mungkin ku katakan C G Engkau miliku Back to reff Melody Am E F G Back to reff 2x Melody Am Em F G " kurela melepasmu demi sahabatku " LirikLagu Rohani "Tuhan Yesus Setia". Diambil dari Album Rohani Penyembahan Abadi, Vol. 4 yang dirilis pada tahun 2011 oleh Maranatha Indonesia. Dinyanyikan oleh Hosana Singers dengan alunan musik yang lembut indah dan harmonis, sehingga mendapat respon yang positif dari para pendengar dan jemaatnya, bahkan lagu ini dapat didengarkan dan ditonton di YouTube. Dengan beratku, tarik tugasku, menjadi sulam senyum, meleburkan yang menjadi, aman tuk yang pembaca yang memiliki playlist lagu bernuansa liris nampaknya akan merasa tidak asing dengan kalimat-kalimat dalam paragraf di atas. Ya, betul. Paragraf tersebut berasal dari penggalan lirik lagu berjudul “Cermin” yang ditulis sekaligus dinyanyikan oleh salah satu solois muda berbakat Indonesia, Nadin Amizah. Lagu cermin tergabung dalam sebuah album bertajuk “Selamat Ulang Tahun” yang dirilis pada 28 Mei lalu, bertepatan dengan pergantian usia Nadin yang ke-20. Sebelum merilis album perdana ini, Nadin Amizah mengawali karir di belantika musik tanah air saat berkolaborasi dengan DJ Indonesia, Dipha Barus pada tahun 2017. Namanya kian dikenal khalayak setelah mengeluarkan beberapa lagu tunggal seperti “Rumpang” dan “Sorai”, juga menggarap karya-karya kolaboratif bersama beberapa musisi tanah air seperti Sal Priadi dan Matter Halo. Album “Selamat Ulang Tahun” didedikasikan Nadin sebagai hadiah untuk siapapun yang sedang beranjak usia dewasa. Hal ini diterima dengan baik oleh para pendengarnya karena selain aransemen musik yang menenangkan dan suara Nadin yang begitu merdu, beberapa track di dalamnya dianggap mewakili pengalaman dan perasaan banyak orang saat menjalani proses pendewasaan diri. Hingga akhir Juni kemarin, dilansir dari siaran pers, album ini sudah didengar hingga 5 juta kali dalam dua pekan sehingga sempat membawanya menduduki peringkat teratas di beberapa platform musik digital. Ditilik dari karya-karya sebelumnya, Nadin terlihat memiliki keahlian dalam menulis lirik puitis dengan sentuhan kalimat-kalimat metafora. Tak heran jika dalam lagu Cermin kali ini tampaknya Nadin kembali memilih lirik sebagai kekuatan dari lagu tersebut. Makna di balik liriknya berhasil membawa cermin masuk kedalam tema besar album Selamat Ulang Tahun, yakni kontemplasi mengenai proses pendewasaan yang melibatkan banyak perasaan. Mulai dari kecemasan, kebahagiaan, kebingungan, sampai keingintahuan yang besar. Lirik cermin sendiri bercerita perihal momen bercermin yang dijadikan sebagai medium untuk menguatkan dan menyembuhkan diri sendiri. Nadin menjadikan cermin sebagai salah satu teman dalam perjalanan menjadi dewasa. Bagi saya, lagu Cermin mengusung isu kesehatan mental yang perlu kita perhatikan ketika mulai beranjak dewasa. Pada fase ini orang rentan terkena gangguan mental akibat penyesuaian yang terjadi baik secara psikologis, emosional, maupun finansial. Merujuk dari pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan RI, penyakit jiwa menjadi salah satu faktor yang turut menyumbang jumlah kematian akibat bunuh diri di Indonesia dengan persentase sebesar 23,2%. Kemudian diambil dari data yang sama, angka kematian akibat bunuh diri tertinggi banyak terjadi pada usia muda dan produktif, yaitu 46% pada usia 25-49 tahun, dan 75% pada usia 15-64 tahun. Ditambah, prevalensi gangguan emosional pada penduduk usia 15 tahun ke atas meningkat dari 6% di tahun 2013 menjadi 9,8% di tahun 2018. Hal ini menunjukkan pentingnya memperhatikan kesehatan mental bagi orang-orang yang mulai menginjak usia pengalaman saya sebagai seorang dewasa muda, kecemasan menjadi penyebab gangguan kesehatan mental yang paling sering dirasakan. Seiring hal-hal baru di dalamnya, kecemasan baru juga seolah-olah lahir setiap harinya. Terlebih, di masa pandemi kecemasan bisa semakin meningkat karena kondisi berbagai aspek kehidupan yang tidak kita kerap kali menolak emosi-emosi negatif yang datang akibat kecemasan tersebut seperti sedih, kecewa, dan marah. Senang memaksakan diri untuk merasa baik-baik saja karena terlanjur menciptakan citra diri yang sudah dewasa. Pada akhirnya, diri sendiri malah menjadi lautan sampah emosi. Bagaimana bisa kita mengatasi suatu emosi tanpa menerimanya ada terlebih dahulu?Cermin sebagai medium instrospeksi diriBercermin membuat kita belajar menjadi jujur. Belajar mengakui pada diri sendiri bahwa setiap manusia memiliki kekurangan, melakukan kesalahan, dan mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan. Namun, setelah menerima hal-hal tersebut kita tidak boleh memilih untuk bersikap pasrah dan berusaha mensyukurinya begitu saja. Berkompromi dengan cara tersebut justru tidak membuat kita belajar mengolah emosi yang kita punya dan memperbaiki kesalahan serta kekurangan yang ada. Mengutip tulisan seorang novelis yang gemar mengangkat tema kesehatan mental pada tulisannya, Syahid Muhammad, bahwa nampaknya syukur itu tentang kebenaran, bukan kepura-puraan. Syukur gak bisa dipaksakan terus-terusan, terlebih kalau hanya dipakai untuk membohongi diri. Kita malah makin berantakan karena naluri tahu, kita sedang berbohong. Kita malah tidak mengerti di mana kurangnya diri yang harus diperbaiki. Jadi, kalau saat ini belum bisa bersyukur karena suatu hal, bukan berarti kamu orang yang buruk. Setidaknya kita sudah berlaku jujur. Apa yang lebih baik dari jujur?Cermin sebagai medium menyembuhkan diriMenjadi dewasa adalah fase yang cukup menantang. Ada daftar panjang target kehidupan yang perlu kita capai sendiri-sendiri. Tak jarang, dalam proses mencapai target tersebut kita dihadapkan dengan banyak masalah dan tututan yang membuat kita tertekan. Lebih malangnya, masalah yang kita hadapi bukan lagi urusan kolektif. Sehingga pada akhirnya, kita sendirilah yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah tersebut dan mengobati luka-luka serta trauma yang ditimbulkannya selama ada saat dimana kita merasa tidak bisa menceritakan kegelisahan dan meluapkan emosi pada siapapun. Layaknya gagasan menulis jurnal harian, berbicara di hadapan cermin bisa menjadi alternatif selanjutnya dalam menguraikan emosi-emosi yang sulit menulis, berbicara bisa saja menjadi healing yang lebih melegakan bagi sebagian orang. Mungkin akan terasa aneh ketika harus berbicara sendiri. Tapi setidaknya dihadapan cermin kita bisa mengurangi kecemasan dengan bebas membicarakan kegelisahan dan mengungkapkan perasaan tanpa mengkhawatirkan pandangan orang lain yang mendengarkan. Setelah kegelisahan dan perasaan yang terurai, kita akan lebih mudah mengetahui titik yang membuat kita merasakan banyak emosi negatif. Dengan begitu kita juga bisa mengerti solusi yang tepat untuk menyelesaikan kegelisahan tersebut dan afirmasi positif seperti apa yang akan kita berikan pada diri sendiri agar merasa lebih akhirnya, ketika kita mulai merasa kesulitan mengendalikan emosi atau gangguan mental lain, tak ada salahnya untuk meminta bantuan medis professional. Tidak perlu berpikir negatif bahwa berkunjung ke psikolog atau psikiater hanya dilakukan oleh orang yang sakit jiwa. Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater akan membantu mengatasi masalah yang ada dengan penanganan yang lebih – Sebagai media anak-anak muda belajar, berkreasi, dan membangun budaya literasi yang lebih kredibel, tentu Pucukmera tidak bisa bekerja sendirian. Kami membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Untuk itu, kami merasa perlu mengundang tuan dan puan serta sahabat sekalian dalam rangka men-support wadah anak muda dan puan serta sahabat sekalian dapat men-support kami melalui donasi yang bisa disalurkan ke rekening BNI 577319622 Chusnus Tsuroyya. Untuk konfirmasi hubungi 085736060995 atau email sales vyQS.